Momen HUT ke-70 Tahun Polantas, Pengamat Nilai Polri Jadi Garda Terdepan untuk Kamseltibcarlantas Masyarakat


JAKARTA,-  Polisi Lalu Lintas (Polantas) akan memasuki usia ke-70 tahun pada hari ini, 22 September 2025. Pertambahan usia ini sekaligus menjadi momentum refleksi atas kebangkitan Korps Lalu Lintas (Korlantas) di bawah kepemimpinan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho.


Dengan mengusung tema "Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Asta Cita Indonesia Emas," peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara tahun ini menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang pengabdian Polantas. Tercatat, Polantas sudah berdiri sejak 22 September 1955.


Pengamat kebijakan pemerintah dan politik nasional, Nasky Putra Tandjung menilai dibawah kepemimpinan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho Polantas Polri telah bertransformasi membawa semangat baru dan menjadikan Polantas Polri sebagai katalisator sekaligus garda terdepan dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) bagi masyarakat.


"Menurutnya, Langkah responsif, proaktif, aspiratif dan humanis yang ditunjukkan oleh Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho berhasil membawa perubahan signifikan dan mencapai kinerja Polantas Polri menjadi lebih baik, sehingga berbagai elemen masyarakat, pemerintah dan bahkan Presiden Prabowo Subianto memuji kinerja Kakorlantas Polri dan jajarannya," ujarnya Nasky dalam keterangannya, di Jakarta pada Senin (22/9/2025).


Menurut Nasky, Capaian prestasi dan kinerja Kakorlantas Polri beserta jajarannya tak terlepas dari arahan dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam menjalankan tugas koordinasi dan komitmen sinergi kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. 


"Oleh karena itu, kata Nasky, Tugas besar Polantas bukan hanya mengatur lalu lintas, tetapi menyelamatkan nyawa manusia, khususnya generasi muda, agar bangsa tidak kehilangan aset berharga di jalan raya," imbuhnya.


Alumnus Indef school of political economy (ISPE) Jakarta Nasky,

mengatakan 70 tahun merupakan pengabdian panjang yang penuh dengan dinamika dan tantangan. Oleh karena itu, kini saatnya Polantas untuk menatap masa depan dengan tekad yang lebih kuat, maju dan berkembang. 


"Tujuh puluh tahun Polantas adalah pengabdian panjang yang penuh dinamika. Kini saatnya Polantas menatap ke depan dengan tekad lebih kuat untuk menghadirkan lalu lintas modern, humanis, dan berkeselamatan, demi menyongsong Indonesia Emas 2045," jelasnya.


Selain itu, Founder Nasky Milenial Center juga mengungkapkan Tujuh dekade Polantas Polri ini juga tidak lepas dari berbagai tantangan, mulai dari pertumbuhan kendaraan bermotor, kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi, terutama menimpa Gen Z, perilaku berkendara berisiko, hingga tuntutan transparansi pelayanan publik.


Namun, capaian strategis 2025 menunjukkan langkah kemajuan signifikan Korlantas Polri di bawah kepemimpinan Irjen Pol Agus Suryonugroho. Apalagi, gaya kepemimpinan Irjen Agus terbilang luar biasa humanis dan adaptif serta berkomitmen menciptakan suasana aman dan kondusif di jalan raya untuk kepentingan masyarakat. Ini patut diapresiasi dan didukung penuh oleh semua elemen masyarakat.


"Pendekatan kepemimpinan langsungnya, kemampuan koordinasi strategis, dan solusi inovatif dalam pengelolaan lalu lintas memperoleh penerimaan positif luar biasa dari media tradisional maupun platform media sosial. Irjen Agus tak lelah untuk hadir di lapangan untuk melakukan pengawasan langsung," tegasnya 


Hal itu terlihat di mata publik, saat ia mengkoordinasikan manajemen lalu lintas berskala nasional selama perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa insiden besar. Sementara dalam perencanaan strategis, ia menerapkan strategi Traffic Floor Games (TFG) yang komprehensif sehingga memungkinkan penutupan jalan fleksibel dan penyesuaian lalu lintas secara real-time.


Selain itu, Irjen Agus dinilai juga mampu mengelola skenario lalu lintas kompleks melalui keterlibatan pribadi dan pengambilan keputusan cepat. Salah satunya terbukti lewat kelancaran arus Mudik 2025. "Bahkan, menurut Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, tingkat kepercayaan publik terhadap Korlantas Polri kini menembus 94,92 persen, sebuah capaian tertinggi sepanjang sejarah pengabdian Polantas," paparnya.


Selain itu, Tingkat kepercayaan ini juga berkat kontribusi dari digitalisasi layanan SIM, STNK, dan BPKB. Di bawah kepemimpinan Irjen Agus, perluasan penerapan ETLE Nasional juga terus dilanjutkan untuk penegakan hukum berbasis teknologi, cepat, dan transparan. "Kepercayaan ini tak terlepas dari sejumlah capaian yang diraih selama 2025 ini. Dari mulai proses pengamanan mudik 2025 yang berjalan sukses hingga penetapan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nasional," tambahnya.


Nasky juga menguraikan berbagai langkah strategis yang menjadi keberhasilan Polantas Polri dibawah kepemimpinan Irjen Pol Agus Suryonugroho. Pertama, Kesuksesan Pengamanan Mudik 2025. Salah satunya yakni lewat rumus penerapan contra flow dan one way saat arus mudik 2025. Rumus ini terbukti ampuh untuk mengurai titik-titik kemacetan selama mudik. Bahkan, lanjutnya, Presiden Prabowo Subianto menyanjung pelaksanaan mudik Lebaran 2025 berlangsung lancar. Prabowo menilai pengaturan mudik Lebaran tahun ini terbaik sepanjang sejarah.


Kedua, Program Polantas Menyapa dan Pesantren Sahabat Lalu Lintas. Publik melihat, melalui program edukasi keselamatan lalu lintas seperti Polantas Menyapa dan dan Pesantren Sahabat Lalu Lintas. Kedua program ini diinisiasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tertib berlalu lintas. Kedua program ini juga merupakan komitmen seluruh jajaran Korlantas Polri dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga. program 'Polantas Menyapa' untuk mengedukasi tertib berlalu lintas disambut baik oleh generasi Z. Sebab, anak muda dan masyarakat bisa langsung bertegur dengan Polantas, tak harus ditilang. Korlantas telah menggelar program tersebut langsung di sekolah-sekolah hingga pondok pesantren.


Ketiga, Operasi Patuh 2025 yang dinilai capaian Korlantas Polri dari kelancaran Operasi Patuh 2025. Operasi Patuh 2025 digelar secara serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, yaitu sejak 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Operasi Patuh Jaya digelar dalam rangka cipta kondisi mewujudkan Kamseltibcarlantas pasca pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan setiap tanggal 19 September oleh 5 Pilar Keselamatan.


Selama dua hari pelaksanaan Operasi Patuh 2025, Korlantas Polri mencatat berbagai jenis pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran lalu lintas terbanyak tercatat 32.316 pelanggaran pengendara tidak memakai helm SNI. Jenis Pelanggaran lalu lintas (5 tertinggi) tidak menggunakan Helm SNI 32.316 pelanggaran, tidak menggunakan safety belt 3.363 pelanggaran, mengemudi melawan arus 2.997 pelanggaran.


Selama pelaksanaan Operasi Patuh tersebut, Korlantas telah melakukan kegiatan Preemtif dengan melakukan Binluh (1.723 kali), Penyuluhan (71.960 kali), Pemasangan himbauan (85.937 kali), kegiatan Preventif: Turjawali (20.936 kali).


Keempat, Pengamanan HUT ke-80 Tahun RI yang juga merupakan keberhasilan Kakorlantas Polri yang ikut turun langsung dalam proses pengamanan puncak HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta. 


Publik menyaksikan, Kakorlantas Polri mengendarai motor dinasnya untuk memimpin pengamanan. Aksi ini menjadi simbol keteladanan sekaligus pesan kuat bahwa kepatuhan dan keselamatan berlalu lintas dimulai dari sikap disiplin aparat penegak hukum.


Terakhir, Indonesia menuju Zero Over Dimensi dan Overload yang dinilai publik salah satu langkah strategis Kakorlantas Irjen Agus juga giat dalam mengkampanyekan Indonesia Zero Over Dimensi dan Overload. Menurutnya, kampanye ini penting di tengah tingginya angka kecelakaan yang mengakibatkan pengguna jalan meninggal dunia. Program ini bertujuan mencegah kecelakaan lalu lintas dan mengamankan pengguna jalan.


Langkah responsif dan aspiratif Kakorlantas Polri yang respons cepat keresahan warga soal Sirene-Strobo yang marak belakangan yakni soal penggunaan sirene dan strobo banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Bunyi sirene 'Tot... Tot... Wuk... Wuk' di tengah kemacetan jalan membuat masyarakat merasa terganggu.


Dengan gaya kepemimpinan yang humanis dan adaptif Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho langsung merespons cepat keresahan masyarakat itu. Ia pun membuat kebijakan terkait penggunaan sirine dan strobo dalam pengawalan lalu lintas terhadap kendaraan pejabat negara.


Kakorlantas menyampaikan pihaknya membekukan sementara penggunaan sirine dan strobo pada kendaraan operasional. Irjen Agus juga berjanji akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait apa yang menjadi keluhan masyarakat tersebut.


"Oleh sebab itu, Sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil (civil society), Kami mengapresiasi dan mendukung penuh langkah tepat, capaian kinerja, program dan dedikasi Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho  beserta jajarannya yang selalu responsif dan proaktif komitmen untuk memperkuat peran strategis Polri yang humanis dan presisi," tutupnya.(andry)


Posting Komentar

0 Komentar