Presidium Aliansi Masyarakat Sumatera Utara turun ke jalan mendemo Kapolda Sumatera Utara selama 2 hari berturut-turut (7&8/8).
Puluhan pimpinan elemen AMSU menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja Kapolda & Gubernur Sumatera Utara. Selain untuk tujuan tersebut, aksi tersebut juga untuk menjawab tudingan segelintir pihak bahwa narasi copot Kapolda adalah kemungkinan titipan mafia.
"Kami disini berasal dari berbagai elemen, adanya tudingan kami mendemo Kapolda karena orderan mafia tersebut sangat menggelikan. Itu tudingan pihak - pihak yang sakita hati saja karena tidak bisa membelokkan arah "AMSU" sesuai kemauan mereka" ujar Jefri Manik dari SAHABAT JEFRI menjabarkan.
"Bagi kami perlawanan ini merupakan nurani keprihatinan kami terhadap narkoba, judi , begal dan tawuran. Sumatera Utara sudah jadi zona kriminal paling berbahaya" lanjutnya.
Sementara Gopal dari MARGA-SU menambahkan tudingan tersebut sangat tidak mendasar. "Silahkan cek kami bergerak dari mana dananya, ini sumbangsih masing-masing elemen. Menggelikan tudingan tersebut".jelasnya
"Darimana mafia memback up aksi kami. Tidak masuk akal, lah kan barak - barak narkoba aja nyaman-nyaman saja di Sumut ini. Gak jauh kali padahal lokasinya dari markas kepolisian" lanjutnya.
"Kami akan jawab tudingan tersebut dengan gerakan. Berhentilah memuji pejabat berlebihan. Memangnya apa prestasi Kapoldasu ini, Sumatera Utara masih juara 1 narkoba di Indonesia. Lalu pujian itu untuk apa? Kalau pujian kan itu untuk prestasi. Memang Irjen Pol Wisnhu Hermawan sudah buat menurun Sumut jadi juara Narkoba no 1 di Indonesia? ujarnya mempertanyakan keheranannya.(tim)
0 Komentar