Gerakan Pemuda Islam & Pemuda Demokrat Indonesia: Copot Kapoldasu Karena Barak Narkoba Semakin Berserak


MEDAN,-

Gerakan Pemuda Islam dengan Pemuda Demokrat Indonesia membangun konsolidasi menyikapi persoalan narkoba di Sumatera Utara. Hal tersebut dinyatakan dalam pertemuan Gerakan Pemuda Islam Sumatera dengan Pemuda Demokrat Indonesia Sumatera Utara di salah satu cafe di Medan, 1/6.

Ketua Umum Pemuda Demokrat Indonesia Kota Medan,  Johan Merdeka dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa persoalan narkoba, begal, judi, tawuran dan oplosan di Sumatera Utara ini sudah masuk kartu merah".

"Sumut udah jadi king of drugs, kami sepemahaman dengan rekan-rekan GPI. Kita harus lawan persoalan kriminalitas dan penyakit masyarakat ini yang semakin menjadi-jadi" tutur pria yang juga Ketua Komite Revolusi Agraria Sumatera Utara  tersebut 

"Karenanya kami akan terus melakukan konsolidasi yang akan kita perluas. Kami sepakat Kapoldasu harus dievaluasi, di zaman Pak Wishnu ini narkoba, judi dan tawuran malah semakin menggila" lanjut beliau.

Sementara Ahmad Daud S.Sos selaku Ketua Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Sumatera Utara sekaligus Kabid Sosial Pimpinan Pusat GPI menyampaikan pemberantasan narkoba , judi, tawuran dan begal serta oplosan menjadi konsentrasi bidang Sosial Ekonomi GPI ke depannya karena masa depan bangsa terancam karena semakin menggilanya kriminalitas tersebut" tegas alumni Pelajar Islam Indonesia ini".

"Kita terus bersinergi dengan bung Johan selaku kawan seperjuangan di lapangan dan di forum selama ini. Segera kita akan perluas konsolidasi. Insya Allah kita tadi sudah rapat dan akan melakukan beberapa action plan menyikapi maraknya peredaran narkoba dan penyakit masyarakat ini"

"Seperti yang saya tegaskan berulang - ulang dipernyataan sebelumnya, masalah ini akan kami naikkan ke Mabes Polri dan Istana Negara karena kami lihat perlu ada tekanan dari Pusat baru aparat bekerja. Dalam waktu dekat ini saya akan berangkat ke Jakarta sekaligus Pelantikan PP GPI dan Rakernas bersama rekan-rekan dari Sumut".

"Sekarang ini aksi pemberantasan, kami masih menganggapnya hanya untuk show di media aja. Masih banyak clubbing yang jadi tempat peredaran narkoba, barak - barak, dan kampung narkoba juga masih banyak berserak di Sumatera Utara ini" tutup alumni BEM Fakultas Ushuluddin IAIN/UINSU ini.(tim)

Posting Komentar

0 Komentar